Minggu, 18 September 2011

Petir negaraku

Runtutan bencana terjadi
DI tanah ku di negeri ku
Berbagai kasus menimpa
Saudara ku dan bangsa ku

    Tak ada tawa iklas lagi
    Dalam sebuah pemberitaan
    Hanya kesedihan mendalam
    Menenggelamkan satu seyuman

Persatuan semakin pecah
Adanya perbedaan mencolok
Telingaku berdenging
Mata ku pedas hingga menangis

   
    Uang telah jadi tuhan
    Semua menyembah uang
    Rela merendahkan harga diri
    Demi sekeping uang receh

Ribuan bocah tak beruntung
Bernyanyi dengan jiwa
Di tengah jalan luas
Dengan kelaparan

    Nuansa miskin semakin luas
    Ribuan rumah-rumah kumuh
    Sampah semakin menumpuk
    Penggangguran tak terhitung

Saat ini aku hanya bisa diam
Merasa diriku ini hina
Hanya bisa memaki mereka
Tanpa melangkah dalam Aktifitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar